Bertempat di Halaman Kantor PH Gajah Mada Film Jalan Kramat, Pondok Petir, Bojongsari Depok, Managar Wilayah Kota Tangerang Provinsi Banten melakukan launching film dokumenter The Hawker, minggu, 4 September 202.
Launching dan pemutaran film dokumenter perdana tersebut dihadiri oleh berbagai komunitas film dokumenter dan pengurus Organisasi tinggkat DPAC. Selain itu juga dihadiri oleh Komisaris Utama Gajah Mada Film.
Dalam laporan yang disampaikan Boylee selaku produser film, bahwa launching film ini sengaja dilakukan untuk dapat secara resmi disebarluaskan kepada masyarakat luas supaya dapat melihat tentang bahaya Miras terhadap masyarakat terutama generasi muda secara dekat.
“Kami sepakat dengan dengan team terutama dengan Manager unit Sabar Manahan untuk pembuatan film dokumenter ini dan melakukan launching dan pemutaran film hari ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Sabar Manahan Tampubolon selaku manager Unit mengharapkan semoga film ini menjadi inspirasi dan motivasi dan menggagas film-film yang lain.
“Semoga film The Hawker yang mengisahkan tentang bahaya miras menjadi motivasi dan inspirasi bagi semua khususnya generasi muda, selamat menonton,” Ucap Sabar Manahan saat di wawancara awak media di saat louncing.
Ia juga berterimakasih atas usaha dan semangat yang luar biasa untuk mewujudkan kenyataan lahirnya film itu.
“Suatu penghargaan kepada semua pihak dan tim yang terlibat, sehingga berhasil di angkat menjadi sebuah film yang menginspirasi,” lanjutnya
Senada dengan itu, Imam Armoo Sutradara the hawker juga menyampaikan selamat atas dilaunchingnya film ini semoga dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi masyarakat khuausnya generasi anak bangsa
.
“Selamat atas di launching nya film The Hawker, semoga dapat bermanfaat bagi anak bangsa, terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi atas keberhasilan produksi film dokumenter ini. ” ucap Imam Armoo sutradara the hawker
Dalam film ini juga mengedukasi tentang larangan menjual, mengedarkan Minum minuman keras tanpa ijin juga tentang pentingnya menjaga ketertiban, kenyamanan, keamanan Masyarakat.
” Saya berharap Film The Hawker memberikan edukasi kepada masyarakat kota Tangerang khususnya generasi muda tentang bahaya minuman keras dan pentingnya menjaga ketentraman, ketertiban, keamanan masyarakat, ayo kita jaga bersama sama kota yang kita cintai ini. ” Ungkap Ghufron,, Kabid Tibum satpoll PP Kota Tangerang saat memberikan Narasi saat pembuatan film ini
.
Hal Senada juga disampaikan oleh Ir. H. Turidi Susanto Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, ” Film ini memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya minuman keras dan penataan pedagang serta disampaikan secara lugas. “
Fakta Menarik Dalam Adegan Pengambilan Sidang The Hawker…..!!
GALERY ;
Tentang pengambilan gambar adegan sidang tehnik cut to cut di film the hawker ini membuat suasana sangat terharu dan membangkitkan emosional diruangan yang dirasakan pemeran hakim Yasen SH dan Edi Yani SH MH.
” Saya seorang Lawyer profesi kesehariaan saya, hampir tiap hari suasana sidang dan dialog saat sidang saya rasakan, sangat berbeda dengan adegan ini yang saya rasakan, saya begitu merinding saat saya mengambil putusan sidang. Apalagi adegan histeris pemeran saat berpelukan dengan istri dan kedua anaknya yang masih kecil.” ungkap Yasen dan beberapa pemain yang ada dilokasi shooting.
Hal senada dirasakan oleh Edi Yani. SH. MH kepala divisi advokasi dan Paralegal di LBH Gajah Mada Satya Dharma. Meski profesi juga seorang lawyer, ia juga alami hal yang sama.
” Jangan lewatkan film ini, banyak pesan moral dibalik the hawker yang menjadi edukasi kepada masyarakat, dan saya rasakan dalam pembuatan adegan demi adegan begitu kuat suasana membawa diri saya terhanyut dari sisi cerita, adegan bahkan kerjasama team.” imbuh Edi Yani.
Dokumenter peraturan daerah No. 8 tahun 2018, tentang Ketentraman Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.
Galery Produksi :
film the Hawker membahas permasalahan sosial yang ada di suatu daerah tertentu. Seorang pedagang kaki lima, karna kebutuhan dan tuntutan ekonomi, sehingga ia berani menjual minum minuman keras,Tentu sangat menarik banget untuk mengetahui fakta-fakta yang terjadi dibalik film ini, yang pasti memberikan kita pengetahuan dan pandangan mengenai suatu peristiwa di daerah-daerah. antara norma dan kebutuhan hidup.
Dulu sebelum teknologi berkembang dengan pesat, film hanya menggunakan tampilan gambar dengan 2 warna, yakni hitam dan putih. Tapi dijaman yang modern ini film atau tayangan TV sudah memiliki beraneka ragam warna dengan kualitas yang juga beragam, mulai dari SD, HD, 3D, 4D, 5D dan lain sebagainya.
Jika kita menelisik kedalam Sejarah Perfilman Indonesia, film pertama kali dibuat atau ada di Indonesia sekitar tahun 1900 – 1920. Pada tahun itu, 2 orang belanda L. Heuveldorp dan G. Kruger membuat sebuah film dengan judul Loetoeng Kasarung. Seiring perkembangan jaman, semakin banyaklah film yang diproduksi di Indonesia oleh orang Indonesia sendiri maupun oleh orang – orang yang bukan warga negara Indonesia. Pada tahun 1955 dibentuklah Festival Film Indonesia atau FFI. Karena kemajuan teknologi begitu pesat, ternyata banyak memberikan pengaruh bagi dunia perfilman baik di Indonesia maupun didunia. Pada tahun 1980 mulai bermunculan stasiun TV lain selain TVRI dan membuat persaingan perfilman Indonesia semakin ketat hingga sekarang.
Faktor Pembuat Film
Ketika membuat sebuah film, terdapat banyak sekali faktor pendukung didalamnya. Faktor – faktor ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Beberapa faktor pendukung pembuatan film adalah :
1. Faktor Materi, dana atau Uang
Materi atau uang didalam dunia perfilman sangat penting untuk mendukung terciptanya sebuah film. Jika pembuatan film kekurangan materi, dana atau uang, maka dapat dipastikan film tersebut akan gagal tayang.
2. Pemeran
Didalam pembuatan film, faktor kedua yang paling penting adalah pemeran. Pemeran sering juga kita sebut sebagai artis, aktris, aktor, atau peran pembantu. Jika tidak ada pemeran, siapa yang memerankan alur cerita?
3. Lokasi pembuatan
Faktor ketiga adalah lokasi pembuatan, bisa indoor ataupun outdoor. Lokasi pembuatan film biasanya tergantung cerita yang akan difilmkan.
4. Tempat Penayangan
Tempat penayangan adalah tempat yang akan dijadikan sebagai media untuk menayangkan film ketika film tersebut selesai dibuat. Tempat penayangan bisa stasiun TV ataupun Bioskop
5. Jaringan
Jaringan yang kami maksud adalah koneksi yang dimiliki sebelum, saat atau setelah pembuatan film. Jaringan diperlukan terutama ketika membuat film-film dengan lokasi yang berada diluar negeri atau yang menceritakan tentang sejarah suatu negara.
6. Kru Film
Kenapa kru film kami letakkan pada faktor terakhir? karena kru film memiliki tugas dan fungsi yang paling banyak serta tingkat keberhasilan pembuatan film berada ditangan para kru film. Kru pembuatan film terbagi kedalam beberapa bagian, seperti :
Bagian utama yang meliputi Produser Eksekutif, Produser , Manajer Produksi, Manajer Unit, Koordinator Produksi, Post-Production Supervisor, Director atau Sutradara, First Asisstan Director, Second Assistant Director, Asisten Produksi, Script Supervisor dan Stunt Coordinator.
Bagian seni, artistik dan design yang meliputi Desainer Produksi, Art Director, Asisten Art Director, Desainer Set, Ilustrator, Set Decorator, Buyer, Lead Man, Set Dresser, Props Master, Armourer, Construction Coordinator, Head Carpenter, Key Scenic Artist, Greensman, Make Up Artist, Hairdresser, Costume Designer, Costume Supervisor, Key Costumer, Costume Standby, Art Finisher, Wardrobe Buyer, dan Cutter/Fitter
Bagian Kameradan Sound yang meliputi Director of Photography (DOP), Camera Operator, First Assistant Camera (Focus Puller), Second Assistant Camera (Clapper Loader), Loader, Digital Imaging Technician (DIT), Motion Control Technician, Produstion Sound Mixer, Boom Operator, dan Utility Sound Technician(UST)
Bagian Grip, Lighting, dan Editor yang meliputi Key Grip, Best Boy Grip, Dolly Grip, Gaffer, Best Boy Electrical, Lighting Technician (LT), Film Editor, Colorist, Negative Cutter, Visual Effect Supervisor, Compositor, Graphics Designer, Sound Designer, Dialog Editor, Sound Editor, Re-recording Mixer, Composer, dan Foley Artist.
Dari keempat bagian diatas yang meliputi 66 bagian kru film, tentunya memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing didalam pembuatan film. Yuk, kita bahas tugas kru film satu persatu.
A. Bagian Umum
1. Produser Eksekutif
Produser eksekutif biasanya terdiri dari beberapa orang, dengan tugas utama untuk membiayai pembuatan film yang dilakukan oleh pembuat film atau production house (PH).
2. Produser
Produser adalah orang yang langsung berhubungan dan memberikan laporan kepada produser eksekutif terkait progres pembuatan film. Tugas Produser Film adalah untuk melakukan segala kordinasi, control, evaluasi hingga melakukan berbagai pembayaran yang terkait dengan pembuatan film dari awal hingga selesainya pembuatan film. Selain itu, tugas produser adalah untuk mencari dan merekrut orang-orang untuk dijadikan kru pembuat film.
3. Manajer Produksi
Orang yang memiliki jabatan sebagai manajer produksi berada dibawah garis tugas produser dan bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan pembuatan film mulai dari seluruh personil kru, teknologi yang digunakan, keuangan yang dikeluarkan, jadwal pengambilan gambar atau jadwal shooting, melakukan pembayaran sewa peralatan, gaji karyawan dan pekerjaan lain yang tidak berhubungan dengan konsep kreatif dalam pembuatan cerita pada film itu.
4. Manajer Unit
Namanya saja sudah manajer unit tentu tugasnya hampir sama dengan manajer produksi, hanya saja tugas dari manajer unit berada dalam ukuran kecil. Biasanya, orang dengan jabatan ini akan mengelola salah satu unit di pembuatan film, misalnya unit transportasi.
5. Koordinator Produksi
Koordinator Produksi memiliki tugas untuk melakukan koordinasi terkait dengan segala informasi produksi yang diberikan oleh manajer produksi. Orang dengan jabatan ini juga memiliki tugas untuk bertanggung jawab terhadap seluruh keperluan produksi, mulai dari logistik, perekrutan kru hingga menentukan artis dan mencari peralatan.
6. Post-Production Supervisor
Post-Production Supervisor memiliki tugas untuk melakukan pengawasan setelah produksi film dilakukan.
7. Sutradara atau Director
Tugas Sutradara Dalam Teater atau pembuatan film adalah bertanggung jawab atas segala kegiatan produksi film, mulai dari ide kreatif film, alur cerita dan konten cerita, memberitahukan aktor atau aktris tentang adegan yang dilakukan, memilih lokasi pembuatan film, menentukan sountrack lagu pada film, menentukan durasi film dan menentukan waktu pengambilan film. Sutradara juga langsung berhubungan dengan para produser.
8. First Asisstan Director atau Asisten Sutradara 1
Tugas Asisten Sutradara adalah membantu, memastikan dan mengawasi seluruh tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh sutradara agar apa yang diperintahkan oleh sutradara dapat berjalan dengan baik.
9. Second Assistant Director atau Asisten Sutradara 2
Asisten Sutradara 2 adalah orang dibawah Asisten Sutradara 1 yang mengepalai unit – unit produksi dibawah sutradara dan Asisten Sutradara 1 yang bertugas untuk mengerjakan setiap perintah dan tugas yang diberikan oleh Asisten Sutradara 1 dan sutradara.
10. Asisten Produksi
Asisten Produksi bertugas untuk menyiapkan seluruh perlengkapan yang akan digunakan dalam pembuatan film dan membantu Asisten Sutradara 1 dan pekerjaan yang berhubungan dengan produksi film lainnya.
11. Script Supervisor
Orang dengan jabatan ini bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap naskah film yang telah dibuat. Mencatat bagian naskah yang sudah diambil adegannya dan membuat catatan ketika ada naskah yang salah serta mencatat setiap take shoot yang dilakukan. Selain itu, Script Supervisor juga bertugas untuk memastikan kelanjutan daru setiap adegan film.
12. Stunt Coordinator
Stunt Coordinator memiliki tugas untuk merekrut para pemain pengganti, jika aktor atau aktris tidak mampu melakukan agedan yang diinginkan. Biasanya, orang-orang yang dicari akan digunakan dalam adegan-adegan berbahaya dan memiliki kesulitan tinggi.
B. Bagian seni, artistik dan design
1. Desainer Produksi
Desainer Produksi bertugas untuk menciptakan tampilan fisik pada sebuah film yang dibuat, mulai dari make up, properti yang digunakan, kostum, setting gambar, dan sebagainya.
2. Art Director
Art Director memiliki tugas untuk menjamin apa yang diinginkan desainer produksi dapat terlaksana. Selain itu, Art Director juga bertugas untuk mengawasi kerja desainer property, seniman grafis hingga ilustrator. Art Director bekerja sama dengan bagian konstruksi untuk mengawasi setiap property yang digunakan sesuai dengan yang di inginkan.
3. Asisten Art Director
Dalam jabatan ini biasanya diisi oleh beberapa orang yang bertugas untuk mengepalai pembuat gambar atau design dalam melakukan pengukuran lokasi yang akan digunakan, membuat design lokasi hingga menggambar design set dalam pembuatan film. (baca juga : Teori Johari Window)
4. Desainer Set
Desainer Set atau juru gambar bertugas untuk membuat gambar atau design yang dibutuhkan dalam pembuatan film
5. Ilustrator
Ilustrator bertugas untuk menggambarkan atau membuat ilustrasi gambar yang keluar dari ide atau pikiran desainer produksi.
6. Set Decorator
Set Decorator memiliki tugas untuk membuat dekorasi dalam pembuatan film, mulai dari meja, bangku, lampu, lukisan ataupun furniture lainnya yang menjadi bagian dekorasi pada lokasi pembuatan film.
7. Buyer
Buyer bertugas untuk mencari segala jenis perlengkapan pembuatan dekorasi.
8. Lead man
Lead Man bertugas untuk mengepalai seluruh kru set pembuatan film
9. Set Dresser
Set dresser adalah orang yang bertugas untuk mengatur segala kelengkapan dekorasi, mulai dari karpet, taplak meja, gagang pintu hingga seluruh bagian kecil dari dekorasi yang akan terlihat dalam film.
10. Props Master
Props master bertugas untuk mengepalai orang-orang yang akan membuat properti besar, seperti pembuatan panggung, mesin, elektronis, dan sebagainya
11. Armourer
Armourer adalah orang yang bertugas untuk membuat perlengkapan senjata, misalnya pistol, senapan otomatis dan sebagainya.
12. Koordinator Konstruksi
Koordinator Konstruksi memiliki tugas untuk mengawasi setiap pembangunan set atau lokasi yang akan tampil pada pembuatan film. Tugas lainnya adalah melakukan pembelian atau penyewaan material, mengevaluasi pekerjaan tukang hingga menentukan waktu pembuatan properti.
13.Head Carpenter
Head Carpenter atau kepala tukang kayu adalah orang yang bertugas untuk menjadi kepala tukang kayu.
14. Key Scenic Artist
Orang dengan jabatan Key Scenic Artist bertugas untuk mengawasi dan bertanggung jawab atas setiap penampilan luar dari set lokasi yang digunakan dalam pembuatan film, seperti warna cat, warna kayu, batu-batuan, kaca atau logam dan sabagainya.
15. Greensman
Greensman adalah orang atau kru sebagai ahli tanaman hijau didalam pembuatan film yang bertugas untuk mengatur setiap dekorasi yang membutuhkan tanaman hijau. Pada jabatan ini biasanya dibagi lagi kedalam beberapa bagian seperti Greensmaster, Greens Supervisor, pekerja dan lainnya.
16. Make Up Artist
Make Up Artist bertugas untuk membuat setiap artis pemeran dalam film terlihat menawan sesuai dengan peran yang dimilikinya. Jika artis berperan sebagai orang tua, maka make up artist harus membuatnya terlihat seperti orang tua atau jika artis memerankan seseorang dengan wajah buruk, maka make up artis harus mampu membuatnya.
17. Hairdresser
Hairdresser atau penata rambut, bertugas untuk menata rambut artis mulai dari gaya, bentuk, warna hingga panjang atau pendeknya rambut sesuai dengan kebutuhan pembuatan film.
18. Costume Designer
Costume Designer atau perancang busana adalah orang yang bertugas untuk menyiapkan segala jenis kebutuhan mengenai kostum atau pakaian yang akan digunakan artis, mulai dari rancangan hingga pembuatan kostum.
19. Costume Supervisor
Costume Supervisor adalah orang yang bekerja dengan Costume Designer. Tugasnya adalah untuk membantu setiap pekerjaan Costume Designer, mengelola costume yang sudah jadi, mengawasi permintaan costume, merekrut orang-orang yang bekerja pada bagian costume hingga menghitung anggaran dan kebutuhan lain yang diperlukan.
20. Key Costumer
Key Costumer bertugas untuk menangani dan memenuhi kebutuhan set costume artis pada pembuatan film.
21.Costume Standby
Costume Standby merupakan kru yang selalu standby atau siap sedia didalam ruang ganti costume dengan tugas untuk menjaga costume dan menjadi asisten artis dalam bagian costume.
22. Art Finisher
Orang atau kru pada bagian Art Finisher bertugas untuk membuat break down menggunakan kain pada masa sebelum pembuatan film.
23.Cutter/Fitter
Cutter/Fitter bertugas untuk membeli segala kebutuhan garmen atau kain. Selain itu, bagian kru ini juga bertugas untuk mengukur ukuran baju yang akan digunakan oleh artis.
C. Bagian Kamera dan Sound
1. Director of Photography (DOP)
Director of Photography (DOP) adalah orang yang mengepalai bagian kru kamera dan pencahayaan. Tugasnya adalah membuat kebutuhan akan pencahayaan dan pembingkaian adegan. DOP berkoordinasi dengan sutradara untuk memilih peralatan yang tepat untuk mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan.
2. Cinematographer
Cinematographer sebenarnya hampir sama dengan DOP, hanya saja Cinematographer adalah orang yang juga ikut mengoperasikan kamera.
3.Camera Operator
Camera Operator adalah orang yang bertugas untuk menjadi operator dan mengoperasikan kamera untuk merekam setiap adegan sesuai dengan kebutuhan pembuatan film.
4. First Assistant Camera (Focus Puller)
First Assistant Camera (Focus Puller) atau asisten camera 1 bertugas untuk memastikan bahwa kamera merekam setiap adegan dengan fokus obyek yang sesuai dengan permintaan sutradara dan kebutuhan film.
5. Second Assistant Camera (Clapper Loader)
Second Assistant Camera (Clapper Loader) atau asisten camera 2 bertugas untuk menjadi orang yang mengoperasikan clapperboard pada awal pengambilan adegan dan mencatatnya untuk dijadikan stok shot. Tugas lainnya adalah untuk melakukan pengecekan ulang pada setiap stok shot sebelum mengirim atau menerima film yang akan diproses. Selain itu, Second Assistant Camera (Clapper Loader) juga bertugas untuk mengawasi dan mengatur penggunaan peralatan kamera dan transportasinya.
6. Loader
Kru film dengan posisi loader bertugas untuk mengisi dan mengecek kesiapan memory, kaset atau film pada setiap kamera sebelum digunakan. Kru film Loader langsung berhubungan dengan asisten camera 1.
7. Digital Imaging Technician (DIT)
Digital Imaging Technician (DIT) bertugas untuk melakukan editing atau manipulasi gambar menggunakan teknik digital demi terciptanya kombinasi gambar yang sesuai dengan kebutuhan film. DIT langsung berhubungan dengan Director of Photography (DOP).
8. Motion Control Technician
Motion Control Technician memiliki tugas untuk mengontrol setiap pergerakan alat bantu kamera, seperti stand kamera, roll kamera dan sebagainya agar efek yang dihasilkan sesuai kebutuhan.
9. Production Sound Mixer
Produstion Sound Mixer adalah orang yang menjadi pimpinan didalam divisi suara. Tugasnya adalah bertanggung jawab atas kegiatan perekaman suara dalam pembuatan film, menentukan peralatan perekaman suara yang akan dipakai, hingga melakukan mixing atau pencampuran suara untuk menghasilkan efek yang dibutuhkan.
10. Boom Operator
Boom Operator adalah kru film dengan jabatan sebagai asisten dari Production Sound Mixer dan bertugas untuk mengawasi setiap pergerakan peralatan perekam suara didalam pembuatan film. Selain itu, kru yang menjadi Boom Operator bertugas untuk mengatur dan menempatkan setiap alat perekaman pada set atau lokasi pengambilan adegan secara tersembunyi dan tidak terlihat oleh kamera.
11. Utility Sound Technician(UST)
Kru film dengan bagian Utility Sound Technician(UST) bertugas untuk mengawasi dan mengurusi setiap hal yang berhubungan dengan kabel-kabel perekam suara yang bekerja sama dengan Boom Operator.
D. Bagian Grip, Lighting, dan Editor
1. Key Grip
Key Grip bertugas untuk menjadi kepala kru dalam divisi set operasi yang bekerjasama dengan DOP. Tujuannya adalah untuk membuat atau mengatur setiap posisi lighting sesuai kebutuhan.
2. Best Boy Grip
Best Boy Grip adalah asisten dari Key Grip. Tugasnya adalah untuk mengawasi dan mengatur transportasi yang akan membawa atau memindahkan bagian – bagian grip dalam pembuatan film.
3. Dolly Grip
Dolly Grip adalah kru film yang bertugas untuk menjalankan dan menggerakkan dolly kamera.
4. Gaffer
Gaffer adalah kru film yang bertugas untuk menjadi kepala divisi perlistrikan yang akan mengatur setiap keperluan listrik bagi kebutuhan pembuatan film.
5. Best Boy Electrical
Best Boy Electrical adalah kru film yang bertugas untuk membantu Gaffer atau dengan nama lain adalah asisten gaffer.
6. Lighting Technician (LT)
Lighting Technician (LT) bertugas untuk melakukan penyetingan setiap perlengkapan pencahayaan atau lighting
7. Film Editor
Film Editor bertugas untuk mengedit atau menggabung setiap bagian film menjadi satu bagian yang utuh berdasarkan keinginan sutradara dan kebutuhan film.
8. Colorist
Colorist adalah kru film yang terdapat pada pembuatan film yang menggunakan seluloid. Tugasnya adalah untuk melakukan proses pewarnaan pada setiap adegan dalam film secara berkesinambungan menggunakan teknik digitali video editing.
9. Negative Cutter
Negative Cutter adalah kru film yang bertugas untuk memotong negative film sesuai keinginan editor film.
10. Visual Effect Supervisor
Visual Effect Supervisor berada dalam divisi visual efek dengan tugas untuk memberikan perubahan warna, pemberian efek khusus dan sebagainya pada setiap adegen film sesuai kebutuhan.
11. Compositor
Compositor adalah kru film yang bertugas untuk menggabungkan beberapa efek dari jenis yang berbeda, misalnya video, film, animasi, 3D image, dan sebagainya.
12. Graphics Designer
Graphics Designer adalah kru film yang ahli dibidang design grafis. Tugasnya adalah untuk menghasilkan design grafis yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan dari visual efek yang dikombinasikan oleh compositor.
13. Sound Designer
Sound Designer bertugas sebagai penanggung jawab atas setiap kebutuhan suara setelah proses pembuatan film. Kru film ini dapat bekerja dengan orang-orang dibagian divisi suara atau langsung bekerja bersama sutradara atau editor.
14. Dialog Editor
Dialog Editor bertugas sebagai penanggung jawab terhadap dialog yang akan digunakan, mulai dari merencanakan, menyusun hingga mengedit dialog.
15. Sound Editor
Sound Editor bertugas sebagai penanggung jawab atas penyusunan atau pengeditan suara dalam pembuatan film.
16. Re-recording Mixer
Re-recording Mixer bertugas untuk menyeimbangkan suara dengan dialog, suara musik ataupun suara efek dalam bentuk audio track.
17. Composer
Composer adalah kru yang bertugas untuk mencatat setiap score musik yang digunakan
18. Foley Artist
Foley Artist bertugas untuk merekan dan membuat sound efek.
Setelah melihat penjelasan diatas, tentunya kamu sudah mengetahui tugas dan bagian – bagian kru film bukan? semoga penjelasan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Terlahir di Jakarta, membuatku jadi ‘orang kota‘ yang tak mampu menangkap makna cericit burung di pematang sawah yang kadang sarat dengan pesan kemanusiaan.
aku berontak, terbang dengan sayap imajinasiku, jauh, menembus atap langit, sesekali bertengger di dahan cakrawala mayapada.
mata jiwaku mulai terbuka, memandang deretan kosa kata yang tergurat di dinding langit, bercahaya.., sarat makna..!
tak berkedip, kutelan semua, biar nuraniku menterjemahkannya lewat keropak budaya dan peradaban manusia dari zaman ke zaman, tanpa jedah.
SKENARIO FILM: GAJAH MADA: Bhayangkara, Tangerang, April 2010
SKENARIO FILM: GAJAH MADA: Amukti Palapa, Tangerang, Juni 2009
SKENARIO SINETRON RELIGI: PENJUDI, Tangerang, Juni 2009
SKENARIO SINETRON RELIGI: FITNAH, Tangerang, Mei 2009
SKENARIO SINETRON KOMEDI: JA-LUN (Remaja Culun), Tangerang, Oktober 2008
MAKALAH: KEBUDAYAAN SEBAGAI AKAR PERADABAN: Menggugah Kesadaran Generasi Muda Terhadap Pentingnya Pembangunan Moral Melalui Akar Budaya Bangsa Berhadapan dengan Heterogenisasi Kebudayaan dan Peradaban Bangsa Lain, Bali, November 2007
MAKALAH: Nilai-Nilai Kepahlawanan Gajah Mada: Otokritik Terhadap Kemunduran Generasi Muda Bangsa, Bali, November 2007
BUKU: Gajah Mada Sang Pemersatu Bangsa: Telaah Kejayaan Nusantara menuju Neo-Maritim Indonesia, Penerbit Daya Putih Press, Bali, Agustus 2007
MAKALAH: Madakaripura, Probolinggo-Jawa Timur, Mei 2007
MAKALAH: Polisi Dalam Perspektif Sejarah: Tinjauan Historis Bhayangkara Sebagai Dasar Filosofi dan Moral Kepolisian Menurut Konsepsi Gajah Mada, Madakaripura, Probolinggo-Jawa Timur, Mei 2007
SKENARIO SINETRON: NARKOBA, Tangerang, April 2007
MAKALAH: Bhayangkara Dalam Negara Maritim: Menurut Konsep Gajah Mada, Bogor, Februari 2007
MAKALAH: Script Breakdown, Bogor, Desember 2006
MAKALAH: Gajah Mada Sang Pemersatu Bangsa, Telaah Kejayaan Maritim Nusantara, Bogor, November 2006
MAKALAH: Skenario Film, Bogor, November 2006
ANALISIS/HIPOTESIS: ANALISA DAN PENELITIAN KONFLIK POSO, Biro Litbang Mabes Polri, Jakarta, 2005
MAKALAH: PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA, Sebagai Keputusan Strategis Menentukan Hakekat dan Tujuan Bisnis, Jakarta, Juli 2005
ROMAN SEJARAH: GAJAH MADA:Pemberontakan Sadeng, Pamulang-Tangerang, November 2004
MAKALAH/PAPARAN: CATUR PRASETYA: Paradigma Moral. Paparan Kepada Kapolri, Sespati Polri, Lembang-Jawa Barat, Juni 2004
MAKALAH: KONSEP VALIDASI CATUR PRASETYA: Pedoman Karya Polri, Cipanas-Jawa Barat, April 2004
PUISI: puisinya prosa atawa prosanya puisi: kerinduan pada absurditas manusia, Brunei Darussalam, Februari 2004
BUKU: Gajah Mada Sang Pemersatu Bangsa: gagasan tentang amukti palapa dan refleksi kondisi Indonesia saat ini, Penerbit PT Elex Media Komputindo-Kelompok Gramedia, Jakarta, Juni 2003
MAKALAH: MERANGSANG PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN BANGSA: Dengan mengoptimalkan investasi asing melalui kerjasama mutualistis, Bandung, Januari 2003
SKENARIO SINETRON: MISTERI KAMAR KOST, Tangerang, November 2001
SKENARIO FILM: CINTA BEGITU INDAH, Tangerang, April 2000
MAKALAH: THE TECHNIQUE OF ACTING, Jakarta, Maret 1990
NASKAH TEATER: EMPU MADA, Jakarta, 1985
KEGIATAN SENI-BUDAYA
Mahapatih Gajah Mada: BHAYANGKARA, (Produser/Sutradara Film), Jakarta, 2010
Silaturahmi Budaya: RAJA DAN SULTAN NUSANTARA, Brunei Darussalam, Maret 2010
Fitnah, (SUTRADARA Sinetron Religi), Tangerang, Mei 2009
Ikhlas, (SUTRADARA Sinetron Religi), Tangerang, Maret 2009
Tanda Hitam di Pundaknya, (SUTRADARA Sinetron Religi), Tangerang, Maret 2009
Sirin dan Nelayan, (SUTRADARA Sinetron Religi), Tangerang, Maret 2009
Preman Bertobat, (SUTRADARA Sinetron Religi), Tangerang, Februari 2009
Balasan Kejujuran, (SUTRADARA Sinetron Religi), Tangerang, Februari 2009
Cinta Begitu Indah, (SUTRADARA Promo FTV), Sawangan, Desember 2008
Festival Film Indonesia (UNDANGAN), Bandung, Desember 2008
Narkoba, (SUTRADARA Promo Dokudrama), Cibinong, November 2008
Persiapan Produksi Film/Sinetron Mahapatih Gajah Mada (Produser), Pamulang-Tangerang, September 2008
Ja-lun/Remaja Culun, (SUTRADARA Sinetron Komedi), Bogor, Agustus 2008
Konser Kiai Kanjeng (TALEN), Emha Ainun Najib (Cak Nun), Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara, Hotel The Sulthan, Jakarta, 10 Januari 2008
Rakernas I, Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara (KETUA DEWAN PAKAR/PENYUSUN REKOMENDASI), Hotel The Sulthan, Jakarta, 10 Januari 2008
Kirab dan Selamatan Agung Suro/Muharram, Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Film, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, (Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara), Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, 9 Januari 2008.
Sosialisasi Permendagri No. 39 tahun 2007, Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara, Hotel Mercuri, Jakarta, 5 Desember 2007.
Raja Ida Tjokorda Denpasar IX 2007 Award (event organizer/ programme coordinator), Puri Agung Denpasar, Denpasar-Bali, 2 Desember 2007
Narkoba, (SUTRADARA Sinetron), Denpasar-Bali, November 2007
Pemilihan Duta Wisata Indonesia (DEWAN JURI), Art Center, Denpasar-Bali, 15-18 November 2007.
Seminar pada kegiatan Karantina Duta Wisata Indonesia Tingkat Nasional Ke-II Tahun 2007 (PEMBICARA), dengan tema: Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Kebudayaan Bangsa, Surat Permohonan No. 021/PanitiaPDWN2007/X/F/2007, Hotel Oranjje, Denpasar-Bali, 15 November 2007.
Seminar Menggali Nilai-Nilai Kepahlawanan Gajah Mada Bagi Kaum Marhaen Muda (PEMBICARA/NARA SUMBER/ PEMATERI), Partai Nasional Indonesia Marhaen, Surat Undangan No.: 17/DPD/PNIM/XI/2007, Denpasar-Bali, 10 November 2007
Diskusi Terbatas Kepemimpinan Gajah Mada (PEMBICARA TUNGGAL), di Puri Saren Agung Ubud-Gianyar, Bali, Kamis, 16 Agustus 2007
Musyawarah Agung 1: Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara (PENDAMPING/NARA SUMBER/PEMBICARA SEMINAR), Hotel Sahid Raya-Harris Resort Hotel. Kuta-kali, 29 Juli – 3 Agustus 2007
DISKUSI KESEJARAHAN Tentang Gajah Mada keterkaitannya dengan kerajaan-kerajaan di Bali bersama Sekretaris Raja Denpasar IX-Bali Bapak A.A. Ngurah Oka Suralaga dan Putra Mahkota Raja Puri Denpasar (NARASUMBER) Denpasar-Bali, 26 Juli 2007
Pembangunan Patung Gajah Mada di Madakaripura bersama Kapolwil Malang (ART DESIGNER) Probolinggo – Jawa Timur, 24 Mei – 24 Juni 2007
WK FM 98,8 MHz: Workshop WK-FM cari bintang sinetron (PEMBICARA UTAMA) Surat Undangan No. 102/OPR/2007, Probolinggo-Jawa Timur, April 2007
Diskusi Panel: Pascasarjana (S-2 dan S-3) Program Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan-Institut Pertanian Bogor (SPL-IPB), Kejayaan Maritim Masa Lalu (PEMATERI/PEMBICARA), Surat Undangan No. 005/A/FW-SPL/XI/2006, Bogor, November 2006
Pelatihan: Membentuk Karakter (PEMBICARA), Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, Juni 2006
Produksi Film & Video, Program Studi D-3 (DOSEN), Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2006
Bedah Buku Gajah Mada Sang Pemersatu Bangsa (PENULIS/NARASUMBER), Institut Pertanian Bogor, Bogor, Mei 2006
Diskusi Panel: STIE Ahmad Dahlan: Mengangkat Gagasan Fenomenal Sumpah Amukti Palapa dan Wawasan Nusantara Serta Refleksi Indonesia Saat Ini (PEMBICARA), Jakarta, 9 Oktober 2003
Bedah Buku: Gajah Mada Sang Pemersatu Bangsa-Refleksi Indonesia Saat Ini, Penerbit Elex Media Komputindo-Kelompok Gramedia (PENULIS/NARASUMBER), Hotel Cempaka, Jakarta, Agustus 2003.
Jingle: EXPO PRODUK HALAL 2002 (MUSIC ARRANGER filler), Tangerang, Oktober 2002
Iklan Layanan masyarakat: Subsidi BBM, tepat sasaran dan berkeadilan (AKTOR/TALEN Filler), Tangerang, Agustus 2002
Infotainment: TransTV: Dunia Lain (AKTOR/TALEN/PENASEHAT SPIRITUAL Infotainment), Tangerang, Juli 2002
Konser Musik: GOR Sidoarjo: Progressive Rock Band Concert (EVENT ORGANIZER Konser Musik), Sidoarjo-Jawa Timur, Maret 2002
Seminar: PosPAHAM, Pos Pendidikan dan Advokasi Hak Asasi Manusia (PEMBICARA UTAMA), Seminar dan Dialog berdasarkan Surat Permohonan No. 09/E/PoSPAHAM./VII/2001, Materi: Gajah Mada Sang Pemersatu Bangsa, Jombang-Jawa Timur, Juli 2001
Patih Gajah Mada (SUTRADARA Sinetron/Demo), Jakarta, Bogor, Jawa Timur, 1996, 1998, 2001
Album: Balada Sopir Angkot (Dangdut) by Muchlis AS (PRODUSER Song Album/cassette), Jakarta, 2000
ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA, Audience dan presentasi dengan Panglima ABRI, Bapak Jend. (TNI) Feisal Tanjung, tentang Sinetron Gajah Mada, Jakarta, Januari 1997
Show Biz: Jakarta International School: Indonesian Panorama Show (event organizer: programme coordinator), Jakarta, Januari 1987
Teater: GR Jakarta Timur: Empu Mada (Teater: Penulis/Sutradara/Aktor), Jakarta, 1986
Balada Sumirah (DUBBER Film), Jakarta, 1976
Semalam di Malaysia (AKTOR/TALEN Film), Jakarta, 1976
Taman Ismail Marzuki: Sang Pangeran, Arswendo Atmowiloto (AKTOR Teater), Jakarta, 1976
GR Jakarta Timur: Taman, Iwan Simatupang (AKTOR Teater), Jakarta, 1975
PERS RELEASE
HARIAN ANGKATAN BERSENJATA, 24 Januari 1997: Jenderal Feisal Tanjung dukung film/sinetron bertemakan kepahlawanan
HARIAN MEMORANDUM, Kamis, 10 April 1997: Sinetron Gajah Mada Syuting di Jatim
HARIAN BANGSA, Selasa, 9 Januari 2001: Legenda Majapahit ‘Disinetronkan’
HARIAN BANGSA, Minggu, 4 Maret 2001: Melongok Dapur Cindemandiri Film – Rebutan Peran 3 Tokoh, 60 Wajah Figuran Merah Padam
HARIAN BANGSA, Minggu, 4 Maret 2001: Gajah Mada Disinetronkan
RADAR MOJOKERTO, Minggu, 4 Maret 2001: Sinetron Gajah Mada Mulai Casting Pemain – Sumbernya Literatur Belanda dan Sejarah Kuno
SURABAYA POST, Selasa, 13 Maret 2001: Pemda Bantu Pembuatan Sinetron Patih Gajah Mada
HARIAN BANGSA, Kamis, 15 Maret 2001: Dimulai, Latihan Akting Sinetron “Patih Gajah Mada” Disambut Antusias Warga Mojokerto
RADAR MOJOKERTO, Kamis Kliwon, 15 Maret 2001: Gajah Mada jalan terus
HARIAN BANGSA, Jumat, 23 Maret 2001: Sikap Pemda Mulai Melunak
RADAR MOJOKERTO, Selasa Pahing, 27 Maret 2001: Siap Dialog Terbuka
HARIAN BANGSA, Selasa, 28 Maret 2001: Pakai Latar Kraton Majapahit
RADAR MOJOKERTO, Sabtu, 31 Maret 2001: Desember, Gajah Mada Tayang
RADAR MOJOKERTO, Senin Pon, 2 April 2001: Jumpa Artis CMF
MEMORANDUM, Rabu, 4 April 2001: CMF Pamer Artis Sinetron PGM
JAWA POS, Rabu Kliwon, 4 April 2001: Sinetron Gajah Mada Tinggal Selangkah
RADAR MOJOKERTO, Rabu Kliwon, 4 April 2001: Gajah Mada Tinggal Selangkah
HARIAN BANGSA, Rabu, 4 April 2001: Direspon Dingin, CMF Tak Risau
RADAR MOJOKERTO, Kamis Legi, 5 April 2001: Diaz Belum Tahu Perannya
SUARA PEMBARUAN, Senin, 9 April 2001: Kisah Gajah Mada Akan Disinetronkan
POS KOTA, 11 April 2001: Menyusul sukses serial ‘Borobudur’ di RCTI, TCCC garap Sinetron ‘Patih Gajah Mada’
RADAR MOJOKERTO, 8 Mei 2001: Gajah Mada Syuting Bulan Ini
TABLOID X-FILE, Jan. 2002: Perlu 11 tahun buat Nulis Naskahnya
RAKYAT MERDEKA, Jumat, 10 Oktober 2003: Singapura dan Malaysia Komplain soal Gagasan Nusantara
TRANS INDONESIA, 8-22 Agustus 2005: Seni & Budaya, Roman Sejarah Mahapatih Gajah Mada; Tinjauan Buku: Menyusuri kembali perjalanan sejarah Gajah Mada
RADAR BROMO, 6 April 2006: Tasyakuran di Madakaripura
KORAN BOGOR, Jumat, 5 Mei 2006: Gajah Mada Dibedah
RADAR BOGOR, Jumat, 5 Mei 2006: Rancang Film Gajah Mada
MEDIA INDONESIA, Sabtu, 6 Mei 2006: Dari Buku Ke Sinetron, Di Bogor, Mengenang Gajah Mada
KORAN BOGOR, Senin, 15 Mei 2006: – Kisah Di Balik Layar ‘Penggarapan Mega Sinetron Gajah Mada’; Ibnu Rinai Farhan: Tak Terbayangkan Bisa Jadi ‘Gajah Mada Muda’
KORAN BOGOR, 15 Juni 2006: Mega Sinetron Gajah Mada ‘Berawal dari Sebuah Kegilaan’
KORAN BOGOR, 22 Juni 2006: Kisah Dibalik Layar ‘Mega Sinetron Gajah Mada’
KORAN BOGOR, Rabu, 5 Juli 2006: Renny Masmada Mempunyai Hati Seluas Samodra
KORAN BOGOR, 17 Agustus 2006: ….Bhinneka Tunggal Ika …..
RADAR BALI, Sabtu, 18 Agustus 2007: Puri Ubud Kobarkan Semangat Gajah Mada
NUSA BALI, Sabtu, 18 Agustus 2007: Kebesaran Gajah Mada Dilecehkan
RADAR BALI, Rabu, 10 Oktober 2007: Bangkitkan Pamor RI Lewat Sinetron, Libatkan 500 Artis Bali
DENPASAR POS, Kamis, 18 Oktober 2007: Syukuran Sinetron Mahapatih Gajah Mada
BALI POS, Senin, 22 Oktober 2007: ‘Simakrama’ Wiranto dengan Raja Denpasar Dukung Pembuatan Sinetron Gajah Mada
NUSA BALI, Senin, 22 Oktober 2007: Wiranto Nonton Bareng Sinetron Gajah Mada
RADAR BALI, Senin, 22 Oktober 2007: Bendera Hanura Inspirasi Gajah Mada
INDO.POS, Senin, 25 Agustus 2008: Seniman Peneliti Gajah Mada yang Perumus Catur Prasetya Polri
JAWA POS, Kamis, 4 September 2008: Renny Masmada 20 Tahun Meneliti Mahapatih Kerajaan Majapahit
RAKYAT MERDEKA, Minggu, 7 September 2008: Kisah Gajah Mada Disinetronkan
Zaman sekarang banyak sekali ancaman yang dapat merusak generasai bangsa Indonesia. Salah satunya obat – obatan terlarang seperti narkoba, ekstasi, shabu-shabu, ganja dan sebangsanya merupakan ancaman nyata bagi generasi muda Indonesia. Bahkan akibat dari konsumsi narkoba telah terbukti merusak mental dan psikologis generasi bangsa, menjadi generasi yang tanpa masa depan.
Sebagai fakta bahwa bangsa ini terus menerus dirusak oleh narkoba kejadian pernah terjadi beberapa bulan yang lalu ditemukannya pabrik shabu-shabu yang beroperasi di Batam dimana omsetnya sekitar Rp 454 miliar, dan dibongkar oleh Polri yang bekerjasana dengan Kepolisian Internasional. Hal juga terjadi di Rokan Hilir, BNN mengagalkan peredaran NARKOBA jaringan internasional..
cukup untuk membuktikan bahwa ancaman narkoba bagi generasi muda sudah sangat banyak dan cukup serius.
Dilatar belakangi hal tersebut, PH Gajah Mada Film memproduksi Film NARKOBA dengan tujuaan agar Anak Bangsa generasi Penerus bisa memahami sejak dini tentang bahaya NARKOBA, Ada pesan moral, edukasi di dalam Film tsb..
TUNGGU TANGGAL MAINNYA DI BIOSKOP KESAYANGAN ANDA DI SELURUH NEGERI INI…!!
GENERASI MUDA DAN NEGERI INI HARUS DISELAMATKAN.. BASMI DAN PERANGI NARKOBA…..!!
Film Thriller MIKAKO menyajikan cerita yang membuat penontonnya bergidik sekaligus penasaran. Film thriller seringkali berhubungan dengan kasus pembunuhan, misteri, hingga sisi gelap dalam diri manusia.
Widuri, seorang perawat dari Jakarta, pindah bekerja ke BANDUNG menjadi kepala perawat di salah satu rumah sakit di sana. Dengan diantar Dedi, kawan baru yang dikenalnya di mobil travel, Widuri mendapatkan rumah kost milik duda yang bernama Pak Susilo, selain dihuni oleh beberapa wanita, juga dihuni oleh Arman, kemenakan almarhumah istri Pak Susilo. Widuri mulai tinggal di rumah kost milik Pak Susilo. Hari pertama Widuri berada di rumah kost itu, sudah terjadi suatu peristiwa yang menggemparkan. Wati, salah seorang penghuni rumah kost itu didapati mati mengenaskan di kamarnya, ditusuk sebilah pisau oleh seorang misterius…
Kebetulan Widuri dan dua orang penghuni kost lain sempat melihat seseorang keluar dari kamar korban pada saat kejadian itu berlangsung, tapi karena gelap, orang itu tidak dapat dikenali. Pembunuhan terhadap Wati menimbulkan ketegangan dan spekulasi. Keadaan di rumah Pak Susilo, bahkan di sekitarnya menjadi begitu menakutkan. Namun Widuri tetap bertahan tinggal di rumah kost itu, padahal beberapa penghuni sudah mulai pindah. Pak Susilo tampak sangat terpukul. Belum lagi persoalan pembunuhan itu terungkap muncul peristiwa mengejutkan yang diperbincangkan para tetangga rumah kost itu. Beberapa tetangga dikejutkan dengan kemunculan ‘hantu’ yang diduga ‘arwah’ Wati. Keadaan semakin tak menentu.
Caming Soon…..!!!!
Desas-desus mengenai hantu Wati yang bergentayangan semakin santer.Bi Surti semakin gelisah. Tidur menjadi tak tenang. Namun Arman tampaknya tak percaya dengan desas-desus itu. Namun semakin hari desas-desus itu semakin berkembang luas. Bahkan pada suatu malam di depan kamar Widuri kedapatan bangkai kucing bersimbah darah. Tampaknya ada kesengajaan dari pihak-pihak tertentu agar Widuri tak kerasan. Bahkan malam-malam berikutnya ada dua orang masuk ke kamar Widuri ingin membunuh Widuri….
Bagaimana kelenjutan cerita ini…Tunggu Tanggal Mainnya……..!!!!!!